"Dua puluh tahun dari sekarang, kita akan lebih kecewa pada hal-hal yang belum pernah kita lakukan daripada yang sudah pernah kita kerjakan. Jadi, ambillah resiko dan bergeraklah sekarang juga!"
Seringkali kita menggunakan waktu luang untuk membayangkan cita-cita dan mimpi di masa depan. Entah itu memiliki rumah besar, mendapatkan beasiswa luar negeri atau menjadi terkenal karena bakat yang di miliki. Ada banyak hal besar yang sudah otak kita program kerja-kan. Tetapi, semua itu hanya mimpi dan cita-cita saja, belum ada satu pun yang menjadi kenyataan. Apa sebabnya? MALAS!
Malas merupakan kebiasaan yang sering menjadi Penghambat dalam melaksanakan perubahan. Malas ialah bentuk umum dari keenggangan kita melepaskan zona yang dikatakan nyaman. Malas menghambat kemajuan kita dan membuat menunda bahkan tidak sama sekali melakukan hal-hal hebat yang kita bisa. Kenyamanan untuk tidak melakukan hal-hal yang memerlukan usaha begitu melekat, sehingga sulit bagi otak memerintahkan tubuh untuk bergerak.
Ironisnya, keadaan rasa nyaman ini di dukung oleh kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi. Berbagai gadget diciptakan untuk mempermudah kehidupan, sekaligus membuat tidak banyak bergerak. Kita tidak perlu bangun dari tempat tidur untuk menyapa dan melihat situasi dunia, semua bisa dilakukan melalui jaringan internet. Tidak heran jika kita sering mendengarkan orang tua mengatakan bahwa generasi sekarang adalah generasi pemalas. Meskipun, pendapat tersebut tidak seluruhnya benar.
Kekurangan gizi juga dapat memunculkan rasa malas, tubuh yang kekurangan nutrisi menjadikan mudah lelah dan Membuat mood menjadi buruk. Kombinasi keduanya membuat kita menjadi tidak bisa bergerak menyelesaikan satu tugas pun. Padahal, di depan mata sudah menunggu pekerjaan yang harus segera di selesaikan.
Kekurangan nutrisi tidak selalu disebabkan oleh kemiskinan. Orang miskin memang sering kali tidak memiliki kecukupan uang untuk membeli makanan bergizi. Namun, orang yang berkecukupan pun rentan dari kekurangan nutrisi. Gaya hidup dan pola makan yang tidak teratur lah penyebab hal demikian, mereka cenderung tidak bergerak dari tempatnya untuk melakukan kegiatan apapun karena tubuhnya sedang tidak sehat, lelah dan kekurangan gizi.
Nahh,,, keadaan-keadaan yang diciptakan oleh rasa malas ini memanglah manusiawi, sesekali boleh-lah kita bermalas-malasan dan tidak melakukan apapun seharian. Namun, jika hal tersebut di biasakan tiap hari, hal tersebut tentu saja tidak bisa di terima. Khususnya untuk meraih keberhasilan. Sebuah kesuksesan tidak pernah mendekati kenyamanan, Sedang pemalas tidak menyukai usaha sekecil apapun. Di dalam pikiran seorang pemalas, kesuksesan bisa diraih nanti, yang penting menikmati rasa nyaman dulu. Pertanyaanya, kapankah yang dimaksud "nanti" itu?
Kemalasan adalah cara terbaik membiarkan orang lain menjadi lebih sukses daripada kita.
Oleh; Slamet Muttaqin Amin, Mahasiswa IAI BBC Cirebon | Rabu, 12 Mei 2021, 12:00WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar