Oleh: RIRI FITRIA OKTAFIAN, Mahasiswa IAIN SENJA Cirebon | Jum'at, 17 Juli 2020. 15:30
Kita ketahui pada tahun 2019 sampai sekarang dunia sedang di hadapan dengan masalah besar akibat adanya virus yang merambah ke seluruh dunia. Dari hal tersebut perekonomian, kebudayaan serta sistem sistem lainnya pun ikut terganggu. Mahasiswa sebagai intelektual yang mempunyai pemikiran yang lebih luas dari pada masyarakat biasa seharusnya ikut ambil peran dalam mengatasi permasalahan ini. Namun sayangnya hal ini hanya sedikit yang menggubris. Di IAIN sendiri hanya beberapa yang sadar akan pemikiran pemikiran seperti ini. Padahal di dalam kampus sendiri banyak berdiri organisasi organisasi yang menjadi wadah perubahan namun tetap saja kesadaran yang belum terbangun secara mendalam dalam mahasiswa itu sendiri.
Bagi mereka permasalahan ini hanya pemerintah yang harus menangani, padahal sudah jelas jelas akibat adanya covid-19 ini imbas negatif juga dirasakan oleh pelajar pelajar yang ada di Indonesia seperti halnya mahasiswa sendiri. Mahasiswa yang biasanya aktif kuliah di kampus sekarang dialihkan sistem pembelajaran itu di rumah atau bisa di sebut daring (dalam jaringan). Hal hal seperti itu sangatlah tidak efektif untuk sistem pembelajaran. Belum lagi sekarang sudah masuk pada tahap pembayaran UKT (uang kuliah tunggal). Kesadaran mahasiswa untuk menggugat pengajuan pemotongan UKT saja sangatlah sedikit. Sudah banyak seruan seruan untuk menggugat ketidakadilan ini namun sudah terlihat di lapangan, kemarin diadakan aksi di kampus IAIN sendiri itu sangatlah sedikit malah tidak mencapai 5% dari jumlah mahasiswanya. Sudah terlihat masih sangatlah minim pada kesadaran mahasiswa untuk pemikiran perubahan, padahal mahasiswa adalah pelajar yang sudah diberi kebebasan untuk menyuarakan pendapat pendapat mereka.
Sangatlah perlu sekali membangkitkan kesadaran mahasiswa mahasiswa yang hanya sekedar mejeng mejeng dan meninggikan lapisan sosial nya sebagai mahasiswa. Padahal kita ketahui bahwa mahasiswa adalah lapisan Borjuis kecil yang tertindas oleh imperialisme AS. Dari situ sudah jelas bahwa mereka masih terbelakang tentang kesadaran berpikir yang menghasilkan perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar