Oleh: SLAMET MUTTAQIN AMIN, Mahasiswa IAI BBC | Senin, 27 Juli 2020. 16:30WIB
Maaf Nih, SPP Gak Turun Meskipun Sistem Pendidikan #dirumah_aja 😯
Saat ini Indonesia sedang dalam kondisi yang sedang tidak baik-baik saja karena sampai dengan sekarang masih banyak berita yang beredar di masyarakat mengenai virus covid-19 yang telah masuk ke Indonesia di awal bulan maret lalu, berawal dari beberapa orang yang terinfeksi hingga sampai saat ini pasien positif corona di Indonesia sendiri terkonfirmasi mencapai kurang lebih 98.778jt orang dengan 56.655 dinyatakan sembuh dan kurang lebih 4.781 orang meninggal dunia (Minggu, 26 Juli 2020. 17:30WIB) berdasarkan akumulasi pada salah satu berita di Website Merdeka.. hal tersebut memicu adanya kekhawatiran yang timbul dikalangan masyarakat, hingga akhirnya pemerintah memutuskan untuk menetapkan kejadian epidemi ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagai himbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas dan lebih waspada dalam berinteraksi dengan sesama demi mengantisipasi penyebaran virus covid-19.
Di Provinsi Jawa Barat pun sendiri, dalam website yang sama, telah terkonfirmasi sebanyak kurang lebih 6039 Kasus dengan 206 orang meninggal dunia dan kurang lebih 2528 orang Sembuh. Hal ini berpengaruh pada kegiatan masyarakat terutama kegiatan di bidang pendidikan, dengan adanya kebijakan KLB tersebut akhirnya pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi meliburkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk sementara, namun liburan tersebut dirasa dikhawatirkan dan dikeluhkan oleh pelajar, mahasiswa, maupun pengajarnya itu sendiri. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Mendikbud Bermaksud untuk mengurangi jumlah penyebaran virus covid-19 dengan menggantikan kegiatan belajar mengajar tatap muka menjadi sistem KBM Daring (Online), Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC) merupakan salah satu perguruan tinggi di kota Cirebon yang menetapkan sistem kuliah online berdasarkan Surat Edaran Rektor nomor: 0102/IAIBBC/III/2020 TENTANG KESIAPSIAGAAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS CORONA (COVID-19) DILINGKUNGAN CIVITAS AKADEMIKA IAI BUNGA BANGSA CIREBON yang mengacu pada Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 TENTANG PENCEGAHAN CORONA VIRUS (COVID-19) PADA SATUAN PENDIDIKAN yang dikeluarkan oleh KEMENDIKBUD RI.
Dengan adanya Surat Edaran Rektor yang dikeluarkan Institut pada tanggal 16 maret lalu, semua bentuk kegiatan perkuliahan yang berhubungan dengan pembelajaran materi diliburkan dan digantikan dengan sistem kuliah online, dimana sistem kuliah online atau daring ini adalah kegiatan perkuliahan dengan memanfaatkan teknologi computer, smartphone dan alat Internet lainnya sebagai media alternative yang ditempuh IAI BBC agar mahasiswa tetap dapat melaksanakan kegiatan perkuliahan dan mendapatkan materi Cukup dari rumahnya masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu, banyak dari kalangan masyarakat kampus itu sendiri baik dari Civitas Akademika (Dosen) ataupun mahasiswa IAI BBC dari bebagai tingkat menilai sistem kuliah online ini tidak efektif, karena sistem ini malah menjadi Problem bagi sebagian para dosen untuk memberikan tugas kepada Mahasiswanya selama liburan akibat corona berlangsung, seperti pendapat salah satu Mahasiswa Tarbiyah IAI BBC sebagai narasumber yang kami wawancara lewat langsung beberapa waktu lalu, dia menilai bahwa sitem kuliah online yang diterapkan IAI BBC ini tidaklah efektif, “menurut saya ini tidak efektif, karena sistem pembelajaran yang di lakukan adalah sistem bergilir (Offline-Online). Yang saya rasakan walaupun baru beberapa hari, tapi semuanya hanya memberi tugas yang kadang dalam jadwal tertera offline pun di online kan seketika” ucap salah satu Mahasiswa Tarbiyah IAI BBC yang tidak mau disebut namanya saat ditanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwasanya pada saat pelaksanaan kuliah online dosen perlu memberikan pengarahan dan penjelasan terkait mata kuliah yang diajarkan, “tidak masalah dikasih tugas, tapi setidaknya ada pengarahan tentang materinya, dan seharusnya dosen mampu mengenalkan dan memahami tentang kuliah online ini, bukan hanya memberi tugas” Tak sampai disitu juga, keluhan terkait kuliah online juga muncul dari Badruzzaman salah satu mahasiswa tingkat lima IAI BBC, menurutnya kuliah online yang diimplementasikan menyulitkan mahasiswa, “memang benar mahasiswa dapat mengakses materi secara bebas tetapi untuk memperoleh hal tersebut mahasiswa dituntut untuk melunasi pembayaran agar dapat mengakses e-campus dan membuka materi KBM yang sedang berlangsung, jadi mahasiswa belum mampu melunasi pembayaran tidak bisa mendapatkan pembelajaran yang terstruktur dan terjadwal” keluhnya.
Disisi lain, ada sebagian Dosen IAI BBC menilai positif dan efektif pada saat penyelenggaraan kuliah online karena sangat membantu untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19, “memang kalo yang dimaksud untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19 adalah dengan pembelajaran jarak jauh karena untuk sekarang dengan kondisi kita saat ini tidak bisa diprediksi sebelumnya, maka yang paling cepat adalah sistem pembelajaran e-learning (Kuliah Online) yakni WhatsApp, Skype, Jitsi Meet, Google Meet dan Zoom”, pungkasnya.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwasannya dengan keadaan saat ini kampus memang sulit menentukan alternative yang paling efektif tetapi setidaknya cara kuliah online yang sekarang diimplemetasikan terbilang sudah menjadi langkah yang baik untuk mahasiswa tetap menjalani kegiatan dalam bidang perkuliahannya, walaupun dalam pengimplementasiannya masih kurang maxsimal, tetapi dalam hal ini pemberian tugas merupakan salah satu dari SKS yang ada selain materi, praktek“
Dalam hal lain, ada sedikitnya dosen yang mengeluhkan tentang sistem pemkuliahan seperti ini, karena dirasa kurang maxsimalnya penggunaan media yang dibatasi oleh waktu. Namun, Surat Edaran dari pemerintah adalah belajar dirumah, sama halnya dengan surat edaran Rektor untuk memberikan KBM adalah pembelajaran jarak jauh bisa dengan memberikan materi, maupun juga tugas, kalo dosen memberikan tugas itu masih 1 paket, misal 2 sks adalah materi dan tugas, dan itu merupakan salah satu cara dalam rangka mengefektifkan KBM jarak jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar